Pengertian Kalimat Argumentasi
Kalimat argumentasi merupakan kalimat yang berisi gagasan pribadi yang dikembangkan oleh penulisnya, berupa pendapat, ide, dan opini. Lalu, Pengertian paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi gagasan utama yang kemudian dikembangkan berupa penjabaran pendapat, ide, dan opini.
Sedangkan, tujuan argumentasi adalah untuk membuat yakin pembaca serta terpengaruh dan memiliki pendapat yang sama dengan penulis paragraf. Supaya tujuan dari paragraf argumentasi ini tercapai. Maka perlu disertakan fakta-fakta pendukung seperti data otentik, hasil penelitian, contoh dan bisa berupa teori-teori dari para ahli.
Contoh Kalimat Argumentasi :
* Kebanyakan orang suka bermain sepak bola
* Menggunakan transportasi umum lebih murah daripada menggunakan transportasi pribadi
* Setelah makan, alangkah baiknya tidak langsung tidur
* Terlalu banyak memakan mie instan, tidak baik untuk kesehatan
* Menggunakan tangan ketika makan lebih baik daripada menggunakan sendok
* Cabai mengandung Vitamin C lebih banyak daripada buah jeruk
Paragraf Argumentasi :
Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan dan ide pribadi penulisnya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
*Contoh ke-1
Pada musim kemarau pada tahun 2017 merupakan kemarau yang paling parah dalam waktu 10 tahun terakhir ini. Disebabkan hujan tidak turun selama 6 bulan mengakibatkan banyak tanah dan sumber air mengering. Menurut informasi dari BMKG, hujan diprediksi akan turun pada bulan november depan.
Jika hal tersebut terjadi, bisa dikatakan bahwa kemarau tahun ini bukanlah kemarau biasa. Karena memang kemarau tahun ini terjadi selama 7 bulan dari bulan februari-maret.
Sedangkan menurut BMKG, data tahun lalu menunjukkan bahwa kemarau hanya terjadi selamat 5 bulan saja.
Oleh sebab itu, banyak petani banyak yang gagal penen karena tidak ada persediaan air untuk mengairi sawah.
*Contoh ke-2
Biaya pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan mahal. Walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan, tetapi tetap saja para siswa wajib membayar biaya untuk keperluan sekolah, seperti seragam, baju, buku, dan lain sebagainya.
Mahalnya biaya pendidikan tersebut tidak hanya pada sekolah dasar saja, tetapi juga sampai di perguruan tinggi.
Banyak anak yang telah lulus dari SMA lebih memilih untuk bekerja dibandingkan dengan melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga pendidikan di Indonesia tidak merata dan hanya terkonsentrasi pada orang yang mampu.
Sedangkan bagi orang yang kurang mampu, pendidikan tinggi hanya sebuah impian belaka.
0 comments:
Post a Comment